padaku ada sebuah rindu,
dan padanya semua kenihilisan.
memangku yang seorang
atau mencumbu yang seorang lagi
hanya bualan kepala
dan kepalan semata.
seakan dirimu terbata-bata
dalam dunia yang ku anggap percuma..
dan kau anggap sia-sia..
seolah matamu telah berhenti
memandangku,
mengkritik dan mencaci di dalam hati.
seolah itu aku..
pada hakekatnya telah menjadi satu,
kata mereka;namanya..
tanpa sedikitpun hak untuk berkata-kata
bahkan untuk menjadi ada.
pada hakekatnya telah menjadi satu,
namun tak kulihat bayang-bayang lain
pada kaca,
atau realita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar